Rabu, 17 Desember 2008

“MENJADI PEMIMPIN PUJIAN YANG KREATIF” Oleh: Ev. Chornelius Sutriyono, S.Th*

PENDAHULUAN
Ibadah yang baik adalah ibadah yang berjalan dengan tertib dan teratur (bdk. 1 Kor. 14:40). Agar ibadah dapat berjalan dengan tertib dan teratur, maka perlu diatur dengan baik. Tugas pemimpin pujianlah untuk mengatur hal ini. Bila seorang MC (Pembawa acara) tidak mempersiapkan bagaimana dia akan memimpin kelangsungan ibadah, maka bisa dipastikan ibadah menjadi tidak terkendali.

PENTINGNYA PUJIAN DALAM IBADAH
I. Dasar Biblikal (Alkitabiah)
a. Ada beberapa contoh dalam Alkitab tentang bagaimana nyanyian puji-pujian digunakan anak-anak Tuhan untuk mengungkapkan hubungan mereka dengan Tuhan dalam setiap keadaan yang mereka hadapi. Kitab Mazmur adalah salah satu contoh yang tepat (Maz. 69:31-32).
b. Keluaran 15:1-21 – tentang nyanyian orang-orang Israel yakni sebuah lagu ucapan syukur dan pujian yang dipimpin Musa dan Miriam. Paling tidak ada tiga alasan mengapa mereka memuji Tuhan;
# Keberadaan-Nya (ay. 1a)
# Karya-Nya/apa yang telah dilakukan-Nya (ay. 2a)
# Pribadi-Nya/Dia milik mereka (ay. 2b)
c. Wahyu 5: 12 – layak!
d. Kisah 2:47 – gaya hidup!
e. Efesus 5:18-19 – tanda dipenuhi Roh!
II. Manfaat Pujian
1. Mendapatkan pengajaran tentang Alkitab mengenai kasih setia dan anugerah Tuhan yang melimpah.
2. Mereka dikuatkan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mereka dipersatukan dan akrab
4. Mereka dapat bersaksi tentang iman kepada kristus

TEKNIK DASAR MEMIMPIN PUJIAN
Beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pujian adalah;
1. Teknik Bernyanyi
Faktor penting dalam bernyanyi;
a. Produksi Suara; untuk menempatkan nada (bernyanyi) dengan benar, dibutuhkan latihan yang rutin dan kontinu, seperti pepatah berkata ”ala biasa karena biasa’ yang berarti bahwa sesuatu makin dapat dilakukan dengan baik karena biasa dilakukan. Demikian juga dengan menjadi pemimpin pujian. Makin sering dilatih makin baik kualitas yang dimiliki.
b. Pernafasan; tanpa teknik pernafasan yang baik seorang MC akan mengalami kesulitan dalam bernyanyi sekaligus memimpin jemaat bernyanyi. Sokongan teknik pernafasan sangat perlu terutama dalam menghasilkan frase-frase lagu (pengkalimatan lagu). Pengkalimatan lagu membantu jemaat dan MC (Master of Ceremony) untuk menghayati jiwa lagu tersebut.
2. Teknik Berbicara
Hal-hal yang perlu diperhatikan MC supaya dapat mengucapkan kata-kata dengan tepat;
o Gunakan kata-kata yang singkat, efektif, komunikatif dan sistematik dalam menyampaikan pesan atau ajakan.
o Jangan berbicara terlalu cepat sehingga maknanya tidak tertangkap
o Berbicaralah dengan jelas & menggunakan intonasi yang sesuai (jangan meledak-ledak)
o Bahasa formal untuk acara formal, bahasa informal untuk acara informal
o Jangan terlalu banyak bicara saat Jemaat merenung/bernyanyi
Kata-kata komentar/Motivasi;
Berdasarkan Firman Tuhan dan bersifat kontektual. Penting bagi MC untuk memahami bahwa dia bukan pengkhotbah.
Variasi dalam memuji Tuhan;
• Sambil berdiri (lagu penyembahan, pengutusan)
• Berpegangan tangan (lagu persaudaraan)
• Pakai gerak (kalau sesuai). Ini hanya untuk persekutuan biasa (informal)
• Tepuk tangan (bila cocok) sesuaikan dengan suasana.
• Bernyayi dengan suara penuh, setengah suara, lembut, lambat cepat, kanon (berbalasan), tanpa musik (bagian tertentu)
• Modulasi kunci yang lebih rendah atau tinggi
• Bernyayi hanya wanita, pria merenungkan dan sebaliknya

KEMAMPUAN SEORANG PEMIMPIN PUJIAN
1. Kemampuan untuk mempengaruhi jemaat
terdiri atas;
a. Kemampuan Spiritually (secara rohaniah, kepribadian MC memacarkan dan memuliakan Allah)
b. Kemampuan Psychologically (secara psikologis); pemimpin harus menunjukkan sikap positif
c. Physically (secara fisik): pemimpin harus memberikan Penampilan yang pasti dan meyakinkan
d. Musically (secara musikal); pemimpin harus memiliki pengalaman dan persiapan pendidikan yang memadai
2. Kemampuan untuk peka terhadap kebutuhan jemaat
3. Kemampuan untuk mengembangkan dan menggunakan teknik yang kreatif dalam menyanyikan pujian yang baik (suka menyanyi, kualitas suara yang cukup menyenangkan sehingga jemaat tidak berespon negatif, adanya sikap kepemimpinan yang meyakinkan)

PERANAN MUSIK DALAM IBADAH
Musik dihubungkan dengan ibadah dalam tiga cara;
1. Musik mengarahkan jemaat kepada tujuan dan semangat dari sebuah ibadah.
2. Musik melayani sebagai sebuah pendukung untuk menyembah, mengingatkan kebenaran-kebenaran iman yang mendasar dan pengalaman-pengalaman rohani para penulis atau penggubah lagu dan membagikan kepada orang lain.
3. Musik menjadi sebuah kegiatan dalam ibadah. Misalnya, ketika suara diangkat dalam memuji, musik menghasilkan sebuah tindakan nyata dalam ibadah.

Selain itu musik memiliki dampak;
 Memperkaya ibadah; sarana untuk mengangkat suasana dan masuk dalam kepenuhan ibadah
 Memimpin ibadah
 Mempengaruhi emosi, imajinasi, intelektual
Kesalahan-kesalahan yang berbahaya dalam pelayanan musik;
1. Musik hanya dijadikan penghibur belaka
2. Bernyanyi hanya sebagai tradisi
3. Hanya selera satu atau dua orang saja lalu dipaksakan ke seluruh jemaat
Kerjasama MC dengan pemusik; Latihan lagu pujian antara MC dengan Pemusik sangat diperlukan untuk menghasilkan jemaat yang bernyanyi dengan baik
o Intro lagu harus disetujui bersama
o Tempo dan nada dasar perlu dimengerti dengan jelas dan disepakati
o Kesepakatan untuk volume masing-masing alat musik
o MC perlu memberitahukan dan berlatih bagian mana yang perlu diulang dan perlu disepakati kode-kodenya

2 komentar:

  1. T'rimakasih pa, artikelnya sangat melengkapi pemahaman saya tentang memimpin pujian. Gb :)

    BalasHapus
  2. ya mantap sekali saya akan terus belajar menjadi MC yang baik didalam memimpin ibadah,bisa karena terbiasa.

    BalasHapus